Breaking News
Loading...
Kamis, 01 September 2011

Sinopsis My Princess Episode 6


WTF moment masih tetap berlanjut. Lee Seol masih terpana, kenapa mimpinya seperti ini? Sampai dia tidak berteriak atau melempar bantal. Hae Young, dengan sombongnya, langsung duduk di tempat tidur dan menganggap Lee Seol melihatnya sebagai Pangeran karena ia adalah Putri. Atau mungkin seperti ini memang reaksi yang diberikan Lee Seol saat bangun dan ada laki-laki di sampingnya. 




Lee Seol berkilah kalau ini hari pertamanya sebagai putri, maka dia akan berlaku sebaik-baiknya. Lee Seol pun mengancam agar Hae Young segera pergi atau ia akan memanggil pengawal (dan mengusirnya).
Good reply, tanda-tanda ia menjadi Putri sudah kelihatan. Tapi sayangnya tak perlu pengawal untuk mengusir, karena Hae Young datang ke sini atas perintah Presiden yang menginginkan Putri untuk mendapat pelajaran yang sesuai untuk menjadi standar Putri.


Salah satu syarat menjadi Guru adalah dia harus pintar. Dan Hae Young jelas pintar, karena ia mampu mementahkan segala alasan yang dikemukakan Lee Seol dari gossip yang sudah beredar (malah dengan menjadi tutor, gossip itu akan mentah) sampai lame excuse : Hae Young itu bahaya sekali karena sangat tampan, jadi ia tak dapat berkonsentrasi (tak hanya Hae Young yang menaikkan alis, tapi juga Presiden dan Kakek Park). Verdict : Hae Young tetap menjadi tutor.

Di taman tengah, mereka berputar-putar taman berdebat mengenai apa yang akan diajarkan Hae Young? Ekonomi? Pass. Bahasa? Hae Young, yang fasih 5 bahasa, tak akan mengajarkannya. Tapi pengetahuan tentang menjadi royalty adalah salah satu yang menjadi bahan ajarnya, karena sebagai turunan ketiga konglomerat terkaya di Korea, Hae Young sudah terbiasa dengannya.

Tapi apakah jadwal belajar Hae Young sama seperti milik Lee Seol?

Hae Young menangkap gelagat Lee Seol untuk memberontak, maka pagi-pagi ia datang ke kamar Lee Seol dan mendapati ia masih tertidur.  Kesal, Hae Young memasukkan weker ke dalam selimut seperti ia memasukkan bom, dan Lee Seol pun melompat bangun karena bom itu.

Lee Seol menyangkal bahwa dia tak punya kualifikasi sebagai guru. Tunjukkan dulu buktinya, dan dayang-dayang memiliki segepok bukti tertulis dan tak tertulis.

Lee Seol oh Lee Seol. Presiden tak akan menunjuk Hae Young kalau dia tak punya kemampuan menjadi guru, kan? Presiden pasti memiliki banyak alasan untuk membuat Hae Young berada di dekatnya. Kalau ia pintar memasak, ia akan menjadi chef-mu. Kalau ia pintar meramal, ia akan menjadi Mama Lauren-mu. RIP.
Jadi yang dilakukan pertama kali adalah tes penyesuaian, sejauh mana kemampuan Putri. Lee Seol berkilah, katanya ia tak akan mengajarkan bahasa inggris, kenapa sekarang tesnya bahasa inggris? Hae Young dengan kalem menjawab, tes ini tentang pengetahuan dasar Korea yang ditulis dalam bahasa inggris. Dan waktunya .. 30 menit. Lee Seol tak sempat menolak, karena waktu sudah dimulai. 

` 

Hasil tesnya ternyata di luar dugaan Hae Young, karena tak ada satupun jawaban yang benar (biasanya, kalau tebak kancing pun, pasti minimal ada satu yang benar), dan sebagai mahasiswa yang pintar, ia baru tahu kalau nilai nol bulat itu ternyata ada dan bukan gossip semata. Lee Seol panic melihat hasil ujiannya, dan meminta hasil ujiannya kembali.

Hae Young menggeleng, dan mengatakan hal ini akan menjadi bahan laporannya. Tebak kemana? Ke meja Presiden tentunya. Dia yang meminta Hae Young mengajar Lee Seol, dan tentunya Presiden menantikan hasilnya karena hal ini menjadi bahan pertimbangan untuk langkah Presiden selanjutnya untuk membangun monarki kembali.

Lee Seol berusaha keras agar kertas ujiannya tak sampai ke tangan Presiden, dan ia  berusaha  dengan cara: Merebut saat Hae Young makan,

Gagal..
mengambil dari tangan Hae Young langsung, 

Gagal lagi
berpura-pura keseleo dan mengambil map ujiannya (gagal juga, karena kertasnya sudah disimpan di saku jas),  mengancam akan tetap tinggal di kamar tidur Hae Young sampai kertasnya dikembalikan



Pastinya gagal, karena ..
Hae Young dengan senang hati menemaninya di tempat tidur.

sampai menggulingkan Hae Young ke luar tempat tidur, namun malah dia sendiri yang jatuh, jika saja Hae Young tidak ..


Mereka bertatapan cukup lama untuk menyadari posisi mereka sebenarnya. Sontak mereka bangkit dengan canggung, dan tak tahu harus berkata apa. Hae Young sedikit mengalah dengan menjanjikan akan mengembalikan kertas ujiannya jika Lee Seol bangun jam 6 pagi dan menemuinya di taman tengah untuk berolah raga. Lee Seol tentu saja lega. Dan meninggalkan Hae Young yang ...


Namun itu tak membuat Lee Seol dapat tidur, karena ia masih deg-degan karena kejadian sebelumnya. Seperti sebelumnya ia bertanya online, apa yang harus ia lakukan. 


Maka ia push up, scot jump, dan minum air putih … yang disemburkan ke muka Gun karena kaget.


Akhirnya ia bisa tertidur setelah minum susu hangat yang dibuatkan Gun.

Seperti yang dapat diduga, melek semalaman membuat Lee Seol tak dapat bangun pagi. Hae Young yang sudah menunggu, akhirnya tak sabar dan membangunkan Lee Seol sendiri. Seperti Lee Seol, Hae Young pun juga merasakan sesuatu karena kejadian di kamar itu. Makanya ia gondok berat saat ia membangunkan Lee Seol, kata pertama yang terucap dari Lee Seol yang masih tertidur adalah “ .. Profesor..”.

Jadi ia melakukan tindakan yang kurang masuk diakal untuk ukuran diplomat, tapi masuk akal untuk cowok yang cemburu (walau mungkin akan disangkal habis-habisan oleh Hae Young), yaitu 

Lee Seol : "Tolong aku! Aku sekarang sudah benar-benar bangun!"

Hae Young : "Oh, kau seharusnya memberitahukanku lebih awal." 
Lee Seol meminta hasil ujiannya.  Namun Hae Young mengatakan mereka berjanji untuk bertemu di taman, tapi ia tak menepatinya, (Oh Hae Young, kalau saja kau tahu karena siapa dia telat bangun pagi) jadi ia sudah mengirimkannya. Lee Seol pun panik dan bertanya dengan apa ia mengirim, Fax? kurir? Ia akan mencegahnya sampai ke tangan Presiden. Ternyata Hae Young hanya main-main, karena ia masih menyimpannya.

Tapi ia tak main-main saat ia menyuruh Lee Seol untuk mulai serius belajar. Selain makan, Lee Seol harus belajar dan belajar. Dan lari 30 putaran di taman tengah tiap pagi. Lee Seol terpana dengan keseriusan Hae Young (dalam menyiksanya). Lee Seol berkata apa ia serius untuk menjadikannya sebagai putri? Apakah ia sudah  menyerah padanya? (Terjemahan dari : "Are you really going to turn me into Princess? Are you given up on me already?")


Hae Young hanya menghela nafas. Kata-kata Lee Seol mengandung dua makna.  
Namun ia kembali ke sikap sombongnya yang mengatakan kalau hal itu tak mungkin terjadi. Apa Lee Seol bertanya seperti itu karena ia pikir dirinya menjadi Putri akan menjadi kenyataan?

Percapakan serius yang menjurus ini terhenti karena Sekretaris Oh datang untuk memberikan daftar, siapa-siapa yang akan datang pada Konferensi Pers nanti. Yang membuat Lee Seol kaget adalah, isu mengenai tuduhan kepada ayahnya tak akah dibahas. Bukankah ini alasan ia menjadi Putri? Membersihkan nama ayahnya?

Lee Seol yang merasa bad mood dengan persiapan konferensi pers menemui Jung Woo dan meminta saran, apa yang harus ia lakukan. Juga dengan Hae Young, ia tak tahu harus bersikap seperti apa. Akan lebih mudah jika ia dapat mengetahui  pikiran Hae Young.  Jung Woo berkata memang lebih mudah jika kita tahu apa yang dipikirkan musuh. Lee Seol terlihat kecewa saat diingatkan itu. “Apakah Hae Young adalah musuhku?”  Jung Woo pun melihatnya karena ia bertanya apakah ia lebih suka jika Hae Young bukan musuh? Lee Seol yang menyadari makna ucapannya, berkilah jika akan lebih baik jika dia bukan musuh, karena dia tak perlu memikirkan Hae Young. Dan secara tak sadar ia mengakui kalau ia terus menerus memikirkan Hae Young.

Tapi memang sulit mengerti isi pikiran Hae Young. Satu sisi ia ingin melawan Lee Seol, sisi lain ia juga melindunginya. Dia memperingatkan Anggota Senat So agar lain kali berhat-hati untuk bertindak. Sepertinya, yang menyebarkan gossip tentang kejahatan ayah Lee Seol adalah Anggota Senat So.

Jadi Lee Seol menuruti saran Jung Woo untuk melihat lebih dekat ke dalam pikiran Hae Young. Namun suasana hati Hae Young sedang buruk. Ia bertanya pada Lee Seol kemana saja ia pergi hari ini. Dan dengan lugunya Lee Seol menjawab bertemu dengan Profesor Jung Woo.

Si pencemburu yang menolak dibilang cemburu itu langsung membentak, “Jangan sebut Nam Jung Woo di hadapanku.” Lee Seol hanya bertanya, “Mengapa” Namun Hae Young membentaknya lagi untuk tidak berkata apapun jika ia suruh Lee Seol untuk tak berkata apapun. Dan jika Lee Seol memberontak maka ia ia akan lebih kasar lagi. Dan jangan menangis jika waktunya (saat dia kasar) tiba. Lee Seol hanya terbengong-bengong melihat tindak-tanduk Hae Young yang aneh. That’s what we called jealous, honey.

Segala asset Hae Young (termasuk sandal rumahnya) dikembalikan. Dan malam harinya Hae Young mengajak Yoon Ju untuk makan malam merayakan kembalinya rumahnya. Tapi belum sempat mereka makan malam, Jung Woo menelpon Yoon Ju  (yang sebelumnya telepon itu diangkat terlebih dulu oleh Hae Young) untuk mengatakan bahwa dia telah menganggap Yoon Ju sebagai masa lalu  (adoow!), tak menyukai Yoon Ju lagi (adow!adaow!) , dan sekarang dia bukan apa-apanya lagi (adow!adaow!adaow!adow!!). Dan Jung Woo meninggalkan Yoon Ju yang terpana, memikirkan ucapan Jung Woo.



Esoknya Ibu Lee Seol dan Lee Dan datang ke Istana   


Saat Ibu menarik Hae Young ke sudut ruangan, ia meminta maaf karena berpura-pura menjadi tunangan Lee Seol. Ibu mana sih tak menyesal, gagal mendapatkan calon suami sesempurna Hae Young. Namun, Hae Young pun sepertinya juga menyesal. Dia semakin tak enak, saat Ibu memberikan uang pada Hae Young untuk menjaga putrinya, dan menyelipkan uang itu ke saku jasnya. Mungkin ibu belum sepenuhnya sadar seberapa kayanya generasi ketiga Dae Han. But, hey, the thougt  count, right?

Ternyata mereka datang atas permintaan Yoon Ju. Ibu harus menandatangani penghapusan nama Lee Seol dari daftar keluarganya agar nama Lee Seol dapat dimasukkan ke daftar keluarga kerajaan. Tak hanya Lee Seol yang terkejut, Hae Young pun juga. Sepanjang malam, Lee Seol menangisi hal itu, membuat Hae Young yang  berada di depan kamarnya, khawatir namun ragu-ragu untuk masuk ke kamar Lee Seol.




Esoknya Lee Seol memutuskan untuk mencari bukti yang dapat membersihkan nama ayahnya. Dibantu oleh Hae Young, ia mengiklankan pada mereka yang mengenal Lee Han. Dan mereka juga membuat pernyataan pers, yang harus diulang berkali-kali agar mendapat nuansa yang tepat, dari yang lucu, sweet and cute, Miss Korea wanna be, dan salam tangan khas SuJu.


Mereka menemukan kalau ayah angkat Lee Seol pernah menjual barang kerajaan. Hal ini bisa menjadi keuntungan bagai ayah kandung Lee Seol. Hae Young memberikan pilihan buah simalakama untuk Lee Seol, siapa yang dikorbankan. Ayah kandungnya atau Ayah angkatnya.
Kegiatan belaja
r mereka harus dihentikan karena Yoon Ju mengajak mereka ke desainer, untuk memilih baju yang akan Lee Seol pakai di Konferensi Pers nanti. Yoon Ju menawarkan diri untuk menemani Lee Seol memilih baju yang bagus.
Namun Yoon Ju menunjukkan kulit serigalanya saat mereka berdua sendirian di dalam kamar ganti. Dia memberi kesempatan Lee Seol untuk memakai baju-baju bagus, karena kesempatannya sedikit sekali. Banyak yang tak menyukainya menjadi Putri. Maka saat Presiden Park / Kakek Park meninggal, taka da yang menolongnya di Istana. Jadi untuk masa depannya, lebih baik dia segeri pergi dari Istana, baik secara baik-baik atau kalau perlu Yoon Ju sendiri yang akan menyeretnya keluar.


Menurut saya:

Di bawah sadar Hae Young dan Lee Seol, mereka sudah menganggap satu sama lain pasangannya. Karena Hae Young membabi buta cemburu saat tahu Lee Seol pergi menemui Profesor Jung Woo, bahkan menceburkannya saat tahu Lee Seol memimpikan Jung Woo. Chicken Dance! Kebayang nggak sih Hae Young, si handsome, cool and elegant Hae Young  melakukan chicken dance! 

Lee Seol pun juga tak suka memikirkan Hae Young sebagai musuh. Dia lebih suka memikirkan Hae Young –sepanjang malam- yang memeluknya sebelumnya. Dan yang terakhir, saat Lee Seol diminta mencoba baju, Lee Seol otomatis menoleh pada Hae Young untuk meminta persetujuan, dan Hae Young pun mengangguk setuju padanya.

That’s what we called love.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Toggle Footer